Sumberdaya alam hayati atau disebut juga sumberdaya alam non fisik yaitu sumberdaya alam berupa makhluk hidup yang dapat diperbarui, antara lain:
PERKEBUNAN
Di Indonesia, dikenal 2 macam perkebunan, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Perkebunan rakyat banyak diusahan oleh penduduk dan biasanya dikerjakan secara tradisional serta pada lahan perkebunan yang tidak begitu luas.
Jenis tanaman yang banyak diusahakan oleh penduduk antara lain karet, kopi, teh, tembakau, kelapa, lada, cengkih, pala, kina, kelapa sawit, pinang, gambir, dan cokelat. Hasil perkebunan rakyat biasanya digunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negri.
Sedangkan perkebunan besar ialah usaha perkebunan yang dilakukan pada lahan yang luas oleh perusahaan swasta atau badan usaha milik negara (BUMN). Jenis tanaman perkebunan di wilayah Indonesia antara lain karet, kopi, teh, tembakau, kelapa, lada, cengkeh, pala, kina, kapuk randu, kayu manis, tebu, kelapa sawit, gambir, dan serat.
KEHUTANAN
Di Indonesia, banyak terdapat hutan yang beraneka ragam. Hutan di Indonesia dimanfaatkan untuk keperluan perumahan, perindustrian, dan perpabrikan. Kelestarian hutan harus tetap dijaga agar tidak terjadi penggunaan tidak bertanggung jawab secara besar-besaran.
Menurut fungsinya, hutan Indonesia dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu hutan lindung, hutan produksi, hutan wisata, dan hutan suaka alam.
Hutan lindung artinya hutan yang keanekaragaman kehidupan didalamnya dilindungi oleh pemerintah dari kepunahan sehingga kelestariannya dapat dipertahankan. Di dalam hutan lindung, pohon-pohon dan kehidupan satwa terlindungi dari penebang dan juga para pemburu liar.
Hutan produksi digunakan untuk menghasilkan kayu dan hasil hutan lainnya. Hutan produksi terutama terdapat ditanah-tanah datar Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Perusahaan memegang HPH (Hak Pengusaha Hutan) hanya di izinkan menebang pohon di area hutan produksi.
Agar hasil hutan produksi tetap ada, penebangan pohon harus di atur, yang ditebang hanya pohon-pohon besar, sedangkan pohon-pohon muda hendaknya dibiarka tumbuh. Selain itu, perusahaan penebangan hutan wajib menanam kembali hutan yang telah ditebang.
Sedangkan hutan wisata ditujukan untuk objek wisata. Wisatawan atau pengunjung hutan wisata tidak boleh merusak isi hutan wisata tersebut, misalnya dengan menoreh atau menulis pada pohon atau batu yang terdapat di hutan wisata tersebut.
Selanjutnya > PETERNAKAN, PERIKANAN, DAN PERTANIAN
0 komentar:
Posting Komentar